Senin, 20 Juni 2011

Ayo Sayangi Bumi (Part 2)


Lho kok part 2, part 1 nya mana? Udah ada duuoong part 1, coba buka di bagian "Tulisan Sebelumnya" disamping. Artikel Ayo Sayangi Bumi 1 adalah tulisan pertama dan postingan pertamaku di blog ini.

Bukannya aku sok-sokan jadi aktivis bumi ya, wah… masih jauh banget aku mah. Tapi mau tidak mau kita memang harus peduli dengan bumi, dengan lingkungan sekitar tempat kita hidup. Tak usah muluk-muluk ingin melakukan perubahan besar seperti aktivis Green Peace misalnya. Ya kalau mampu sih ga pa-pa juga, cuma kalau aku yang tinggal di kampung pelosok begini mana ada GP, mall aja ga ada. Apalagi organisasi dunia seperti GP.

Kita bisa melakukan hal-hal sederhana tapi berdampak besar, misalnya membuang sampah di tempatnya. Emang tempatnya sampah dimana?. Tempatnya sampah ya di wadah ratik kalau kata orang Banjarmasin, atau di tempat sampah bukannya di sungai atau pinggir jalan. Lihat saja disekitar kita, betapa berhamburannya sampah di pinggir jalan, di sepanjang sungai, atau yang lebih parah lagi sampah berserakan di samping tempat sampah!. Woow…


Eniwei, aku ada cerita nih tentang sampah. Suatu hari aku berkendara (mobil) dengan seorang ibu muda dan anak laki-lakinya yang kira-kira berusia 4 tahun, panggil saja Abey. Karena bepergian dengan anak kecil, si ibu tak lupa membawa bekal makanan kecil untuk anaknya. Tak lama kemudian ibu memberi snack untuk Abey, dengan lahap Abey memakan jajanan itu. Aku sampai terkagum-kagum ketika ibunya Abey meletakkan bungkus makanannya di kantung jok mobil, tidak dibuang lewat jendela. Wah… ibu ini teryata tidak buang sampah sembarangan. Begitu pikirku. Daaaann… selang beberapa menit kemudian, ternyata si kecil Abey sudah ingin ngemil lagi. Ibu pun kembali memberi snack, yang berbeda dengan jenis snack sebelumnya. Namun baru beberapa kali suap, Abey sudah menghentikan makannya. Memberikan pada ibunya, kemudian tangannya bergerak mengambil bungkusan snacknya yang pertama. Oow… rupanya snack pertama tadi belum habis. Hanya dalam hitungan detik, Abey sudah menghabiskan jajanannya. Dan tanpa aku duga, ibunya segera mengambil bungkus snack yang sudah habis itu dari tangan Abey dan dengan kecepatan kilat segera membuangnya lewat jendela. Sebelum aku sempat mencegahnya. Haah..!! aku bengong. Ternyata rasa kagumku tadi bukan karena tidak mau buang sampah sembarangan, tapi  karena isi sncaknya belum habis, kalau sudah habis ya tetep dibuang lewat jendela. Walaah... Bu… Bu…

Begitu deh budaya masyarakat kita, bodo amat buang sampah di jalan, yang penting mobilnya tetap bersih, tidak ada sampah. Kalau satu mobil berpikiran seperti itu, bagaimana kalau ada 100 mobil dengan pikiran yang sama? Bagaimana kalau 10.000 mobil? Mau seperti apa lingkungan di negara ini, sampah berserakan dimana-mana.

So temans, mari kita buang sampah pada tempatnya. Bersih itu sehat lho…

Minggu, 05 Juni 2011

Mengupas Mitos Seputar Kehamilan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak calon ibu yang dibuat pusing dengan adanya mitos-mitos di seputar kehamilan. Ironisnya sebagian mitos tersebut justru bertolak belakang dengan pandangan medis. Berikut ini beberapa mitos yang banyak berkembang dalam masyarakat.

  • Mitos minum es akan membuat bayi dalam kandungan menjadi besar. Kenyataannya, tidak ada kaitan secara ilmiah antara minum es dan bayi besar. Air es sama sekali tidak mempunyai kalori, jadi bagaimana mungkin bias membesarkan bayi. Bayi tumbuh menjadi besar adalah karena asupan kalori yang didapat dari makanan ibu. Kalau banyak minum es, paling-paling akan keluar lagi lewat keringat atau air kencing. Akan lain masalahnya jika es campur, es teh manis, es kelapa muda manis, atau es krim yang memiliki kalori tinggi. Jadi sebetulnya gula atau sirup yang mengakibatkan besarnya pertumbuhan bayi.

  • Benarkah bayi akan lahir dengan bersih tanpa banyak lendir bila ibu sering minum air kelapa muda? Air kelapa tidak punya pengaruh terhadap lendir yang menyertai persalinan. Malah sebaliknya lendir yang banyak keluar selama proses persalinan itu akan memperlancar proses kelahiran bayi.

  • Benarkah mitos minum minyak kelapa pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan akan melancarkan kelahiran, selicin minyak yang diminum? Mitos ini juga tidak benar. Sebab yang licin cuma tenggorokan dan bukan jalan lahir dimana bayi akan lewat. Saluran bayi keluar bukan lewat saluran pencernaan, tapi lewat vagina. Malah si ibu bisa mencret-mencret akibat banyak minum minyak kelapa. Persalinan akan berjalan lancir selicin minyak bila dalam makanan yang disantap mengandung gizi yang cukup untuk ibu dan bayi yang dikandungnya.

  • Puting susu menghitam berarti akan mendapat bayi laki-laki. Jika hal itu benar, maka akan banyak pria di dunia ini. Perlu diketahui puting susu setiap wanita akan menghitam selama kehamilan. Sekali lagi hormonlah yang bertanggung jawab dalam hal ini. Mungkin juga ibu akan menemukan garis gelap pada pertengahan bawah perut. Jangan kuatir bagian gelap itu akan pudar setelah melahirkan.

  • Benarkah jika kandungan maju ke depan berarti bayi laki-laki dan bila melebar ke samping berarti bayi perempuan? Kenyataannya jika kehamilan menonjol keluar maka kemungkinan ibu memiliki postur tubuh pendek, sehingga tidak ada tempat bagi bayi kecuali menonjol keluar. Sedangkan ibu dengan postur tubuh tinggi maka bayi mempunyai ruang yang lebih lapang dan kemungkinan kandungan menonjol keluar juga lebih kurang. Perut yang melebar mungkin juga berarti bayi berada dalam posisi melintang.

  • Mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh menyeberang lautan, karena umur kehamilan bisa lebih lama. Usia kehamilan ditentukan oleh rumus Neaggle yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Tidak ada hubungannya kehamilan dengan lautan manapun. Biasanya ibu akan melahirkan setelah hamil selama 294 hari atau 9 bulan 10 hari.

Itulah beberapa mitos yang berkembang dalam kehamilan. Bila kita menemui mitos-mitos tersebut dalam keluarga, bukan berarti kita harus frontal menentangnya. Bagaimanapun mitos-mitos ini adalah bagian dari kekayaan bangsa. Pasti ada cara pendekatan yang lebih bijak dilakukan untuk mengatakan “tidak” menurutinya. So, selamat menjadi calon ibu ya…


Sumber buku : Kiat Mendapatkan Bayi Normal, dr.Pribakti B, SpOG(K)

Kamis, 02 Juni 2011

Anger Management ala Rasulullah SAW


Siapakah orang yang paling kuat itu? siapakah para pemenang itu? Nabi Muhammad SAW mempunyai versi sendiri tentang hal ini. Dalam sebuah hadis  diriwayatkan ”Orang yang yang paling kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain dengan kekuatannya, tetapi orang yang mampu mengendalikan amarahnya.” (HR  Bukhari)


Apabila seseorang mampu mengendalikan kemarahan, maka bisa dipastikan orang tersebut sangat istimewa. Pernahkah kita mendengar kisah Nabi Muhammad yang murka akibat dilecehkan? Bahkan ketika dengan rutin beliau dilempari kotoran oleh seorang Yahudi, dan kemudian si Yahudi lama menghilang karena sakit, Nabiullah pergi menjenguknya tanpa amarah sedikitpun di dalam dada.

Pun ketika beliau sedang shalat dan diserang oleh seseorang yang membencinya, beliau memilih untuk meneruskan shalat dan bukan menyerang balik. Kontrol emosi manalagi yang lebih sempurna dari itu semua?
Seorang laki-laki pernah menghadap Nabi Muhammad dan meminta nasihat. Ia berkata, ”Nasihati aku.” Nabi SAW bersabda, ”Jangan mudah marah.”
Orang itu berkata lagi beberapa kali dan Nabi bersabda, ”Jangan mudah marah.”
Mengapa Nabi Muhammad Saw meyarankan hal ini? Tentu bukan tanpa alasan. Dari sisi medis ternyata orang yang mudah marah gampang terkena penyakit. Di dalam darah orang marah terkandung banyak hormon adrenalin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi. Akibatnya adalah denyut jantung akan bertambah cepat dan tekanan darah meninggi, keadaan ini yang mengakibatkan penyakit mudah datang.
Subhanallah. ”Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’:107)
Namun amarah adalah sangat manusiawi. Apabila amarah telah datang menghampiri, maka Islam menawarkan cara-cara menghadapinya:

Membaca Ta'awwudz.
Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim"  "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).
Berwudlu
Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari setan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud).
Duduk
Dalam sebuah hadis dikatakan"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (HR Abu Dawud).
Diam
Dalam sebuah hadis dikatakan, "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (HR Ahmad).
Bersujud
Artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR Tirmidzi)

Dengan meneladani Rasulullah SAW, semoga kita diberi kekuatan untuk bisa mengelola energi negatif ini.

Oleh: Dwindria Dini, republika.co.id