Kisah



Yang Terhormat Mantelku

Nasruddin mendengar bahwa ada suatu pesta makan digelar di dekat kota, dan setiap orang diundang. Dia pun buru-buru datang ke sana secepat dia bisa. Ketika penyelenggara melihat Nasruddin bermantel compang-camping, dia menempatkannya duduk di sudut yang sangat tidak menarik perhatian orang-orang, jauh dari meja besar di mana orang-orang kaya sedang menunggu waktu mulai menyantap berbagai makanan yang tersaji.

Satu jam telah berlalu, tetap tidak ada orang datang melayani Nasruddin . Penerima tamu sibuk melayani orang-orang penting. Nasruddin pun bangkit dan pulang. Dia berdandan memakai pakaian kebesarannya, dan dengan mengenakan surban yang bagus dia kembali ke pesta.

Segera setelah para tentara Raja melihat Nasruddin yang agung datang, mereka mulai memukul genderang dan meniup terompet. Nasruddin disambut dengan semua jenis bunyi-bunyian yang merdu. Mereka mempersilakan Nasruddin duduk dekat Raja. Segera hidangan makanan enak pun disodorkan kepadanya. Cepat-cepat Nasruddin mulai menggenggam makanan itu dan diselipkan ke dalam serban serta mantelnya.

Melihat ulah Nasruddin yang penuh teka-teki itu, Raja terpaksa berkata, "Kebiasaan makan Anda baru bagiku."

Sambil tersenyum Nasruddin menjelaskan, "Sama sekali tidak baru, sebenarnya pakaian saya yang membawa saya ke sini, dan yakin mantel serta surban saya ini patut memperoleh makanan, bukan saya!"