Bulan Juli ini Kalimantan Selatan sedang mengalami musim kemarau, lebih tepatnya sejak sekitar 3 bulan yang lalu. Dobel memang panasnya, yang pertama panas dari musim kemarau itu sendiri dan yang kedua panas tambahan karena Kalimantan Selatan dilewati oleh garis khatulistiwa. Tapi diballik panasnya yang menyengat itu, tetap ada orang yang diuntungkan misalnya petani. Yaah sekarang aku ingin kasih liat pada semua temans bagaimana pertanian disini (kalau disini disebutnya huma). Jadi bahuma artinya bertani.
Daerah Amuntai tempatku sekarang tinggal ini sebagian besar wilayahnya berupa rawa alias banyak kubangan air. Sampai-sampai membangun rumahpun diatas air, dengan model rumah panggung. Makanya rumah dari beton atau batu bata tidak terlalu banyak jumlahnya, lebih banyak rumah dari kayu berbentuk panggung. Gedung pemerintahan, masjid kota atau pasar induk pastinya pakai beton.
Nah..kalau sedang musim hujan rawa-rawa itu bisa setinggi dada orang dewasa lho, aku lihatnya sih rawa di belakang rumahku. Kalau sedang musim kemarau begini bisa surut sampai kelihatan dasar tanahnya. Oleh karena itulah musim ini digunakan petani untuk mulai bercocok tanam padi. Setelah musim hujan, petani biasanya beralih profesi lain misalnya berdagang atau mencari ikan di rawa yang sudah dipenuhi air.
Ini foto rawa ketika musim penghujan, airnya masih tinggi. Ehh.. ada si mbak naik sepeda tuh... |
0 komentar:
Posting Komentar